Pegasus Astro Club

Pegasus Astro Club adalah sebuah ekskul di SMAN 1 Subang yang berhubungan dengan Astronomi.

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Beautiful Nebulas

Nebula
Nebula
Nebula
Lagoon
Orion Ware
Iris
Eyes

Jam

Total Tayangan Halaman

Astronomy's Quotes

Mortal as I am, I know that I am born for a day. But when I follow at my pleasure the serried multitude of the stars in their circular course, my feet no longer touch the earth - Ptolemy, c. 150 AD

With every passing hour our solar system comes forty-three thousand miles closer to globular cluster 13 in the constellation Hercules, and still there is no such thing as progress - Ransom K. Ferm

Magnicifent Desolation. - Buzz Aldrin's description of the outer space.

Pengikut

Thumbnail Recent Post

Astronomi

Astronomi adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian di luar bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik, dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar bumi), juga proses yang melibatkan mereka.

Nebula

Nebula adalah awan antar bintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma. Pada awalnya, Nebula adalah nama umum untuk benda astronomi yang melintang, termasuk galaksi seperti Galaksi Bima Sakti (Contoh lain : Galaksi Andromeda dahulunya disebut sebagai Nebula Andromeda sebelum galaksi ditemukan oleh Edwin Hubble).

Galaksi

Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas, dan debu kosmik medium antar bintang, dan kemungkinan substansi hipotesis yang dikenal dengan materi gelap.

Planet

Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri: Mengorbit bintang, mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi, tidak terlalu besar, telah mengosongkan orbit. Planet diambil dari kata Asteres Planetai yang artinya Bintang Pengelana.

Bintang

Bintang adalah benda langit yang dapat memancarkan cahaya. Bintang dibagi menjadi dua, yaitu bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak mengeluarkan cahaya sendiri, namum memantulkan cahaya, sedangkan bintang nyata adalah bintang yang dapat mengeluarkan cahaya sendiri.


Sebuah obyek misterius terekam nun jauh di luar angkasa. Para astronom menyebutnya sebagai gelembung primordial yang diberi nama Himiko, diambil dari nama ratu Kerajaan Jepang kuno yang juga sama misteriusnya.

Disebut demikian karena obyek raksasa tersebut terbentuk tak lama setelah alam semesta terbentuk yang diawali dengan Ledakan Besar (Big Bang). Ukurannya sangat besar, berupa gas yang massanya 40 miliar kali massa matahari dan berdiameter setengah kali Galaksi Bima Sakti.

Usianya pun sangat tua sekitar 12,9 miliar tahun cahaya (tahun cahaya setara dengan 9,5 triliun kilometer). Struktur Himiko yang belum terungkap bisa memberi gambaran awal pembentukan galaksi saat alam semesta masih sangat muda dan baru berusia sekitar 800 juta tahun.

“Saya belum pernah mendengar obyek sejenis lainnya yang terbentuk pada jarak sejauh ini,” ujar Masami Ouchi, peneliti dari Carnegie Institution, California, AS. Obyek tersebut mungkin mirip gelembung Lyman-Alpha yang terbentuk antara 2-3 miliar tahun.

Himiko terbentuk di akhir epos reionisasi yang berlangsung antara 200 juta dan satu miliar tahun sejak Big Bang. Saat itu, alam semesta baru saja lahir dan baru membentuk bintang-bintang dan galaksi.

Bentuknya yang seperti gelembung mungkin berupa gas terionisasi yang mengelilingi lubang hitam raksasa supermasif atau kumpulan gas dingin. Namun, bisa jadi Himiko merupakan hasil tabrakan dua galaksi muda yang menyatu, galaksi tunggal raksasa, atau lokasi pembentukan bintang yang sangat aktif.

Himiko pertama kali terekam menggunakan teleskop Subaru di Hawaii tahun 2007. Ouchi dan timnya kemudian melakukan pengamatan lebih seksama menggunakan instrument spektrografi Keck/DEIMOS dan Magellan/IMACS. Dari pengamatan tersebut, terdeteksi kandungan hidrogen terionisasi, jarak, dan umur obyek misterius tersebut.

“Kami berencana melakukan pengamatan inframerah dengan teleskop ruang angkasa Hubble untuk memastikan, apakah ada ciri-ciri penggabungan obyek-obyek atau tidak,” ujar Ouchi. Namun, hal tersebut baru dapat dilakukan seusai Hubble diperbaiki dalam misi penerbangan pesawat ulang alik Atlantis yang dijadwalkan bulan depan.

Leave a Reply